PENIPUAN AMERIKA_”BANK NOTES” BUKAN MONEY!!! :-@
Mungkin sebagian besar dari teman-teman kurang dapat memahami sepenuhnya mengenai perekonomian. Tapi saya tekankan bahwa sangat penting untuk memahami apa yang terjadi dengan ekonomi global, mengetahui dengan pasti apa yg sedang terjadi, karena bencana ekonomi dunia selanjutnya akan melibatkan setiap dari kita, tanpa terkecuali. Kata kata favorit ayah saya, jika kita hanya berdiam diri, pilihan hanya ada dua, kita siap, atau kita tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Ada hal yang menarik dari newsweek edisi akhir tahun ini, walaupun saya tidak berlangganan :p
Disana dikatakan, bahwa Amerika akan mencetak uang sejumlah 600 Miliar Dolar, di awal tahun 2011, sebagai upaya mereka untuk melemahkan mata uang agar dapat bersaing dengan cina.
Lalu, apa pengaruhnya terhadap kita?
Pertama, mencetak uang dari “udara kosong” tanpa ada asset yang mem-back up seperti emas ataupun minyak adalah sebuah perampokan asset bagi Negara lain. Jika masih sedikit sulit untuk dipahami, saya akan jelaskan kasus contoh yg terjadi. Saat ini, US Dollar adalah mata uang yang berlaku diseluruh dunia untuk perdagangan. Bayangkan, Amerika membeli minyak dari Negara Negara Arab dengan uang yg mereka cetak semaunya (baca : kertas tidak bernilai bertuliskan dolar). Mereka juga meng-impor barang dari Indonesia, China, fosfor dari Maroko, dan Negara Negara lainnya, dengan menggunakan “kertas” tanpa asset. Seperti saya katakan di catatan pertama, kita harus tahu definisi “uang” dan “mata uang” jika kita ingin memahami ekonomi dunia. Mereka membeli kita dengan “mata uang”, dalam bahasa inggris di sebut juga dengan “currency”, atau lebih parahnya lagi, “bank notes”, BUKAN “MONEY”. Dengan dalih devisa bagi Negara kita, kitapun menerima dengan sukarela. Padahal, ini bisa sangat berbahaya. Bayangkan jika amerika mencetak 600 Miliar Dolar, yang artinya akan ada pelemahan dolar secara drastis, yang artinya, uang Dolar yg kita miliki semakin tidak berharga lagi nilainya.
Untuk mempermudah pemahaman inflasi, kita harus kembali ke fundamental nilai uang. Sesuatu akan menjadi berharga, ketika sesuatu itu langka. Emas sangat berharga karena emas itu sangat langka. Wanita cantik sangat berharga karena lebih banyak yang tidak cantik daripada yg cantik. Semakin sedikit, nilainya semakin besar. Ini juga yg dihadapkan dengan Mata Uang. Ketika presiden Nixon mencabut standar emas sebagai dasar dicetaknya uang pada tahun 1971, uang menjadi bebas di cetak berapapun jumlahnya dari “udara kosong” (baca : kertas), selama Negara masih bisa mengendalikan tingkat inflasi. Permasalahannya, ketika Negara bisa mencetak uang semaunya, mereka akan mencetak berapapun yg mereka butuhkan. Nilai Dolar, semakin hari semakin turun, karena terus menerus dicetak oleh Amerika. Semakin banyak dolar yg beredar, semakin tidak langka, yg artinya, Dolar benar2 mendekati titik “nol” nilainya. Seperti yg saya katakana, Dolar hanyalah “bank notes”, bukan “money”. Notes, yang artinya nota, atau tanda.
Anda harus sadar, bahwa Negara Anda, apapun Negaranya, sedang di rampok oleh Amerika. Di Indonesia, mereka punya chevron, Exxon, perusahaan tambang emas, dan masih banyak lagi. Mereka membayar kita dengan kertas yg nilainya semakin turun, sementara kita memberikan mereka “uang” yang sebenarnya, yang memiliki nilai, yaitu emas, minyak, hutan, dan hasil pertambangan kita. Itu adalah ulasan saya yang pertama.
Yang kedua, melemahnya nilai dolar akan menjadi sangat berbahaya bagi Negara Negara di dunia. Suatu hari, saya teringat pada tahun 2008 saya sedang berdiskusi dengan beberapa teman dan ayah saya, dan saya mengatakan, “seluruh dunia akan bertarung melemahkan nilai dolar mereka karena Amerika menurunkan nilai-nya. Ini akan jadi berbahaya karena ketika seluruh dunia melemahkan nilai mata uangnya, akan terjadi inflasi besar-besaran di seluruh dunia secara merata, dunia menjadi kacau, dan akan terjadi kemiskinan besar-besaran”. Ketika saya melihat headline dari the economist yg terbaru akhir tahun ini (kalau tidak salah, atau Times, saya lupa :p ), disitu dikatakan, tahun 2011 akan menjadi tahun pertarungan pelemahan mata uang di seluruh dunia, terutama China dan Amerika.
Mungkin Anda bingung, kenapa mereka melemahkan mata uang mereka? Memang dunia ini jadi sangat kacau, dimana yg seharusnya Negara berlomba menguatkan mata uangnya, sekarang mereka berlomba melemahkannya. Alasannya? Mereka berebut global market. Ketika mata uang Anda menjadi lemah, maka Negara lain akan lebih mudah membeli produk produk dari Negara Anda karena lebih terjangkau. Sederhananya, Anda tentu akan lebih memilih produk yg lebih murah daripada yg lebih mahal, kan? Itulah yg terjadi di Dunia saat ini. Amerika tidak ingin kehilangan market yg direbut oleh China, sehingga mereka selain mencetak uang sebanyak-banyaknya dengan tujuan merampok asset, mereka juga ingin kita mengkonsumsi produk mereka. Mereka tergantung dengan kita. Jika kita tidak mengkonsumsi produk mereka, keuangan mereka menjadi tidak stabil, dan ini merusak tatanan ekonomi mereka, meningkatkan pengangguran, kriminal, bahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan Dollar itu sendiri.
Inflasi yang merata akan membawa kemiskinan yg merata di seluruh dunia, seperti yg sudah saya jelaskan di catatan kedua mengenai bahaya dari inflasi. Ketika mata uang kita terus merosot tajam, sementara pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil tidak dapat menyaingi inflasi, yang terjadi adalah, orang miskin akan semakin miskin. Daya beli mereka akan semakin lemah, dan ini tidak hanya berdampak pada orang miskin, tapi semakin terseretnya kelas menengah menjadi miskin. Jika di era sebelumnya dunia ini di dominasi oleh pekerja kelas menengah, maka tidak lama lagi, populasi dunia akan di dominasi oleh orang miskin. Orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin.
Selamat Datang di The New World Capitalism Order.
Mungkin sebagian besar dari teman-teman kurang dapat memahami sepenuhnya mengenai perekonomian. Tapi saya tekankan bahwa sangat penting untuk memahami apa yang terjadi dengan ekonomi global, mengetahui dengan pasti apa yg sedang terjadi, karena bencana ekonomi dunia selanjutnya akan melibatkan setiap dari kita, tanpa terkecuali. Kata kata favorit ayah saya, jika kita hanya berdiam diri, pilihan hanya ada dua, kita siap, atau kita tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Ada hal yang menarik dari newsweek edisi akhir tahun ini, walaupun saya tidak berlangganan :p
Disana dikatakan, bahwa Amerika akan mencetak uang sejumlah 600 Miliar Dolar, di awal tahun 2011, sebagai upaya mereka untuk melemahkan mata uang agar dapat bersaing dengan cina.
Lalu, apa pengaruhnya terhadap kita?
Pertama, mencetak uang dari “udara kosong” tanpa ada asset yang mem-back up seperti emas ataupun minyak adalah sebuah perampokan asset bagi Negara lain. Jika masih sedikit sulit untuk dipahami, saya akan jelaskan kasus contoh yg terjadi. Saat ini, US Dollar adalah mata uang yang berlaku diseluruh dunia untuk perdagangan. Bayangkan, Amerika membeli minyak dari Negara Negara Arab dengan uang yg mereka cetak semaunya (baca : kertas tidak bernilai bertuliskan dolar). Mereka juga meng-impor barang dari Indonesia, China, fosfor dari Maroko, dan Negara Negara lainnya, dengan menggunakan “kertas” tanpa asset. Seperti saya katakan di catatan pertama, kita harus tahu definisi “uang” dan “mata uang” jika kita ingin memahami ekonomi dunia. Mereka membeli kita dengan “mata uang”, dalam bahasa inggris di sebut juga dengan “currency”, atau lebih parahnya lagi, “bank notes”, BUKAN “MONEY”. Dengan dalih devisa bagi Negara kita, kitapun menerima dengan sukarela. Padahal, ini bisa sangat berbahaya. Bayangkan jika amerika mencetak 600 Miliar Dolar, yang artinya akan ada pelemahan dolar secara drastis, yang artinya, uang Dolar yg kita miliki semakin tidak berharga lagi nilainya.
Untuk mempermudah pemahaman inflasi, kita harus kembali ke fundamental nilai uang. Sesuatu akan menjadi berharga, ketika sesuatu itu langka. Emas sangat berharga karena emas itu sangat langka. Wanita cantik sangat berharga karena lebih banyak yang tidak cantik daripada yg cantik. Semakin sedikit, nilainya semakin besar. Ini juga yg dihadapkan dengan Mata Uang. Ketika presiden Nixon mencabut standar emas sebagai dasar dicetaknya uang pada tahun 1971, uang menjadi bebas di cetak berapapun jumlahnya dari “udara kosong” (baca : kertas), selama Negara masih bisa mengendalikan tingkat inflasi. Permasalahannya, ketika Negara bisa mencetak uang semaunya, mereka akan mencetak berapapun yg mereka butuhkan. Nilai Dolar, semakin hari semakin turun, karena terus menerus dicetak oleh Amerika. Semakin banyak dolar yg beredar, semakin tidak langka, yg artinya, Dolar benar2 mendekati titik “nol” nilainya. Seperti yg saya katakana, Dolar hanyalah “bank notes”, bukan “money”. Notes, yang artinya nota, atau tanda.
Anda harus sadar, bahwa Negara Anda, apapun Negaranya, sedang di rampok oleh Amerika. Di Indonesia, mereka punya chevron, Exxon, perusahaan tambang emas, dan masih banyak lagi. Mereka membayar kita dengan kertas yg nilainya semakin turun, sementara kita memberikan mereka “uang” yang sebenarnya, yang memiliki nilai, yaitu emas, minyak, hutan, dan hasil pertambangan kita. Itu adalah ulasan saya yang pertama.
Yang kedua, melemahnya nilai dolar akan menjadi sangat berbahaya bagi Negara Negara di dunia. Suatu hari, saya teringat pada tahun 2008 saya sedang berdiskusi dengan beberapa teman dan ayah saya, dan saya mengatakan, “seluruh dunia akan bertarung melemahkan nilai dolar mereka karena Amerika menurunkan nilai-nya. Ini akan jadi berbahaya karena ketika seluruh dunia melemahkan nilai mata uangnya, akan terjadi inflasi besar-besaran di seluruh dunia secara merata, dunia menjadi kacau, dan akan terjadi kemiskinan besar-besaran”. Ketika saya melihat headline dari the economist yg terbaru akhir tahun ini (kalau tidak salah, atau Times, saya lupa :p ), disitu dikatakan, tahun 2011 akan menjadi tahun pertarungan pelemahan mata uang di seluruh dunia, terutama China dan Amerika.
Mungkin Anda bingung, kenapa mereka melemahkan mata uang mereka? Memang dunia ini jadi sangat kacau, dimana yg seharusnya Negara berlomba menguatkan mata uangnya, sekarang mereka berlomba melemahkannya. Alasannya? Mereka berebut global market. Ketika mata uang Anda menjadi lemah, maka Negara lain akan lebih mudah membeli produk produk dari Negara Anda karena lebih terjangkau. Sederhananya, Anda tentu akan lebih memilih produk yg lebih murah daripada yg lebih mahal, kan? Itulah yg terjadi di Dunia saat ini. Amerika tidak ingin kehilangan market yg direbut oleh China, sehingga mereka selain mencetak uang sebanyak-banyaknya dengan tujuan merampok asset, mereka juga ingin kita mengkonsumsi produk mereka. Mereka tergantung dengan kita. Jika kita tidak mengkonsumsi produk mereka, keuangan mereka menjadi tidak stabil, dan ini merusak tatanan ekonomi mereka, meningkatkan pengangguran, kriminal, bahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan Dollar itu sendiri.
Inflasi yang merata akan membawa kemiskinan yg merata di seluruh dunia, seperti yg sudah saya jelaskan di catatan kedua mengenai bahaya dari inflasi. Ketika mata uang kita terus merosot tajam, sementara pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil tidak dapat menyaingi inflasi, yang terjadi adalah, orang miskin akan semakin miskin. Daya beli mereka akan semakin lemah, dan ini tidak hanya berdampak pada orang miskin, tapi semakin terseretnya kelas menengah menjadi miskin. Jika di era sebelumnya dunia ini di dominasi oleh pekerja kelas menengah, maka tidak lama lagi, populasi dunia akan di dominasi oleh orang miskin. Orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin.
Selamat Datang di The New World Capitalism Order.
Hanya islam yg bisa adil dalam berdagang dan menggunakan alat tukar dngn emas....tapi mereka kaum kafir membodohi umat islam....jika ada orang yg ingin menegakan syariat islam pastilah di bilang teroris karena mereka takut mereka akan kalah/miskin dan ingin mengusai dunia......kalau kalian mau tidak dibodohi oleh kaum kuffar kafirun tefakan syariat Islam...
BalasHapus